Hena Lo'i, Hena latu Huamual

Hena Lo'i,  Hena latu Huamual
lokki 1652

Sejarah Kerajaan Huamual harus diluruskan.

Banyak orang yang menulis ttg sejarah kerajaan huamual, banyak pendapat yg bertubrukan dan berdampak kepada pemutarbalikan sejarah dari yg sebenarnya.

Jumat, 20 November 2009

HUAMUAL

HUAMUAL

Kerajaan huamual merupakan sebuah kerajaan yang telah memiliki konsep kenegaraan, karna memilki rakyat yg besar, memiliki teritorial, memilki sistem pemerintahan, memiliki lambang & Bendera kerajaan. Dalam beberapa dokumen kolonial belanda, digambarkan bahwa lambang kerajaan Huamual terdiri atas dua lambang, yakni:


LAMBANG
1). Lambang sekekor "Burung Guheba" yg disebut " Mual Nagara Takka latu manu ela lessy" (Pataka kerajaan)
2). Lambang "Ular kepala naga", yg di sebut sebagai "Mual Nagara taka latu nija lessy" (pataka Prajurit).

BENDERA
Bendera Kerajaan Huamual bendera bulan sebelah, bulan merah/bulan sabit yg disebut "Hulan liu kau hula".

Dalam Dokumen tersebut dijabarkan bahwa sebagian masyarakat huamual melakukan segala aktifitas kerajaan harus sesuai dgn perbintangan yakni budaya "TANOAR" artinya bahwa melakukan segala sesuatunya berpatokan pada perhitungan bulan langit (hulan Lanite), sehingga bendera tersebut merupakan suatu defenisi dari budaya & tradisi masyarakat huamual.
Dalam dokumen yg lain, disebutkan bahwa pulau seram terbagi menjadi dua bagian yaitu seram daratan kecil (Halbinsel Hoalmoal) & seram daratan besar, Huamual memilki kekuasaan meliputi seram daratan besar dan pulau2 lainnya.

Abad ke 7 masehi, kerajaan sriwijaya merupakan pusat bandar perdagangan, semua armada perdagngan menjadikan sriwijaya sebagai tempat persinggahan dengann tujuan pembelian Rempah2 di indonesia bagian timur yakni kepulauan maluku. nah jika maluku adalah pusat dari hasil rempah2 dunia, maka tak ayal lagi jika huamual merupakan bandar dan pusat penghasil rempah2 di maluku. hal ini sangat di perkuat oleh karna perang huamual adalah perang cengkeh dan pala.
sistem perdagangan internasional tak mungkin melakukan pembelian Cengkeh & pala dari masyarakat antar pulau, tetapi sewajarnya harus memiliki bandar perdagangan, yg mana pastinya tertata dengan baik sesuai denga sistem perdagangan dunia pada saat itu.

Dalam beberapa catatan RUMPIUS di sebutkan juga bahwa saat beliau melakukan penelitian di leihitu, dia mengatakan bahwa keadaan di pulau ambon masih dalam keaadaan yg sangat mengkuatirkan sebab masih terjadi peperangan/pergolakan di hitu dan huamual di pimpin leh Gimelaha Majira. nah sdh sangat terbukti bahwa Gimelaha majira yg memimpin pergolakan melawan kolonial belanda di huamual dan jasirah leihitu, apakah hal tersebut menyatakan kalau hitu juga merupakan bagian dari huamual.(Perlu di teliti).

Perlu kita ketahui bahwa Kerajaan Huamual terdiri dari 99 negeri, yg kemudian di basmi oleh Kolonial belanda, sehingga peperangan Huamual adalah merupakan suatu Proses "Genosida" (Pembasmian/pembunuhan masal terhadap Etnik/masyarakat huamual). Banyak penduduk Huamual yg melarikan diri keluar dari daerahnya dan mencari pemukiman baru tersebar hampir di seluruh pelosok adapun di pulau ambon contohnya, Negeri Hatu yg semua penduduknya adalah merupakan pelarian dari daerah (Hena Hatu) Piru Jasirah Huamual. demikian juga di Negri liang, ada tempat tinggal masyarakat huamual sehingga tempat itu di beri nama Hunimua, yg kemudian membaur dengann masyarakat setempat.
beberapa mata rumah di ujung nusaniwe,latuhalat,seilale amahussu adalah merupakan anak2 cucu Huamual yg sampe sekarang masih menempati daerah tersebut. demikian juga di negeri soya, kilang,naku, ema,hatalai,Hutumury, merupakan daerah2 yg didatangi masyarakat huamual ketika terjadi peperangan di daerahnya.
sebagian masyarakat Pulau buru, merupakan ketrurunan dan anak cucu huamual yg hingga saat ini menepati pulau tersebut. dan masih banyak lagi yg tdk kami sebutakan seperti di pulau saparua, [pada saat perang ama ihal, kerajaan Huamual mengirimkan 66 pucuk Meriam dengan pasukannya untuk membantu kerajaan Iha, pasuklan2 tersebut akhirnya menetap di saparua hingga kini.

Di maluku,semua daerah mengklaim dirinya sebagai kerajaan tetapi tidak memiliki Bendera kerajaan, tapi yal yg sangat nyata adalah kerajaan huamual, disitu digambarkan dengan jelas bentuk bendera kerajaan yg berdiri Megah di ibukota kerajaan huamual. di Negeri2 yg lain banyak megklaim dirinya sebagai kerajaan, bahkan memproklamirkan sejarah negerinya sebagai yg tersohor. Huamual telah hilang di ingatan mereka, tetapi huamual menyimpan banyak mistery sejarah, yg jika diangkat akan menjadi ukuran bagi budaya bangsa maluku.


By: Jeffrey Riry

Kamis, 19 November 2009

LOKKI

LOKKI (HENA LO'I)

Lokki adalah sebuah negeri di jasirah huamual depan kabupaten seram bagian barat,propinsi Maluku,Indonesia.
Nama negeri lokki diambil dari kata Lo'i yang artinya berkumpul, nama lokki juga berasal dari nama logi (benteng) yg artinya kumpulan orang2 yang berada dalam benteng hena lo'i hena latu huamual (Pusat pemerintahan kerajaan huamual) -/+ 3km, sehingga orang2 belanda menyebut org2 lokki sebagai yana lo'i (terdapat perubahan pengucapan karena pengaruh dialek kedaerahan)*.

* contoh perubahan bahasa: Lo'i = Loki, Ra'jat = Rakyat

Negeri lokki merupakan salah negeri tua yg terdapat di seram bagian barat.
Keberadaan Negeri lokki adalah sudah ada sebelum peperangan Huamual/Hogi tochten. Negeri lokki di pimpin oleh seorang raja, yg bergelar "Upu latu Lo'i upu latu Huamuale".
sejarah negeri lokki banyak didokumentasikan pada saat peperangan huamual (anvaal op loky 1652), sehingga dalam penjabaran sejarah tidak terjadi kesimpangsiuran sejarah.

Bukti2 Dokumen2 tua, seperti Peta penyerangan kerajaan huamual tahun 1652 (anvaal op loky), (anvaal op laala), Register Babtisan tahun 1601 dan lainnya,masih ada dan tersimpan dgn rapi di berkas pemerintahan Negeri lokki. Bukti2 prasasti lainnya yang sangat penting adalah situs peninggalan kerajaan Huamual Benteng kerajaan huamual Hena lo'i, tempat tinggal Gimelaha Majira, benteng Henalatu huamual, dan masih banyak benteng2 yg lain masih dapat kita lihat bekas kemegahannya, walaupun sdh dimakan usia.


By : Jeffrey Riry